Saturday, December 28, 2013

OPERATIONAL AMPLIFIER PENGUAT NON-INVERTING

OPERATIONAL  AMPLIFIER PENGUAT NON-INVERTING 


1. Tujuan       : mengetahui prinsip keja penguat non-inverting close loop.
                          Mengetahui besarnya penguatan tegangan rangkaian non-inverting
2. Alat/Bahan :  Power supply + 15 Vdc,   Audio Function Generator, Oscilloscope
                            IC LM 741,      Ri = 1kΩ ,  Ro = 10kΩ
3. Dasar Teori
 
Penguat non inverting ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya. Untuk menganalisa rangkaian penguat op-amp non inverting.
Penguat tak-membalik atau non-inverting merupakan penguat sinyal dengan karakteristik dasat sinyal output yang  dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan sinyal input.  Penguat non-inverting dapat dibuat  menggunakan penguat operasional, karena penguat operasional memang didesain untuk penguat sinyal balik membalik ataupun tak membalik.

4. Langkah Kerja :
  1. Rangkailah rangkaian seperti pada gambar 1



 
  1. Hubungkan input rangkaian dengan sumber tegangan DC variable
  2. Hubungkan output rangkaian dengan Volmeter kemudian
  3. Hidupkan semua sumber tegangan DC
  4. Lakukan pengukuran sesuai table 1, dan isikan hasil pengukuran pada table 1
Tabel 1
No
Tegangan input Vi
[Vdc]
Tegangan Output Vo
[Vdc]
Penguatan Tegangan
Av = Vo / Vi
1
0
0
0
2
100 mVdc
+1
10
3
1 Vdc
+11
11
4
2 Vdc
+13
6,5
5
-100 mVdc
-1
10
6
-1 Vdc
-11
11
7
-2 Vdc
-13
6,5

 
Dimana :

1              Vo       = (10K/1K+1) x 0
Vo       = 0
|Av|     = 0V / 0V = 0

2.         Vo       = (10K/1K+1) x 100mV
Vo       = 1,1V
|Av|     = 1,1V / 0,1V = 11


3.         Vo       = (10K/1K+1) x 1V
Vo       = 11V
|Av|     = 11V / 1V = 11

4.         Vo       = (10K/1K+1) x 2V
Vo       = 22V dimana Vo > +Vsat sehingga Vo=14V
|Av|     = 14V / 2V = 7 kali

5.         Vo       = (10K/1K+1) x -100mV
Vo       = -11,1V
|Av|     = 1,1V / 0,1V = 11

6.         Vo       = (10K/1K+1) x -1V
Vo       = -11V
|Av|     = 11V / 1V = 11

7.         Vo       =(10K/1K+1) x -2V
Vo       = -22V dimana Vo < -Vsat sehingga Vo= -14V
|Av|     =14V / -2V = 7


  1. Rangkailah rangkaian non-inverting seperti gambar 2

 
Gambar 2. Rangkain non-inverting
1. Hubungkan input rangkaian dengan AFG berupa gelombang sinus  500mVppHubungkan kanal 2. oscilloscope (CH1) pada input rangkaian Vi, dan kanal 2 oscilloscope (CH2) pada output rangkaian Vo
3.Hidupkan power supply, AFG dan Oscilloscope

4.Amati bentuk gelombang input dan output, serta gambarkan bentuk gelombang input dan output tersebut pada diagram CRO table 2.
Tabel 2.





 
CH1
Volt/Div       = 0.2v
Time / Div   = 0.2 mS

CH2
Volt/Div       = 1
Time / Div   = 0.2 mS


Besarnya tegangan input Vi =500 mVpp
            Besarnya tengan output Vo  = 5 Vpp
            Penguatan tegangan Av = Vo/Vi = 10x

  1. Naikkan amplitude input dari AFG menjadi 2Vpp, Amati bentuk gelombang input dan output, serta gambarkan bentuk gelombang input dan output tersebut pada diagram CRO table 3
Tabel 3.


 
  1. Besarnya tegangan input Vi = 2 Vpp
            Besarnya tengan output Vo  = 24 Vpp
Penguatan tegangan Av = Vo/Vi = 12
  1. Mengapa amplitude sinyal output pada CH terpotong ??
Jawab : Pada input 2 Vpp, output belum terpotong. Amplitude sinyal output terpotong karena output lebih +/- dari tegangan sumber.
  1. Rangkailah rangkaian non-inverting seperti gambar 3




 
  1. Hubungkan input rangkaian dengan AFG berupa gelombang sinus  5Vpp
  2. Hubungkan kanal 1 oscilloscope (CH1) pada input rangkaian Vi, dan kanal 2 oscilloscope (CH2) pada output rangkaian Vo.
  3. Hidupkan power supply, AFG dan Oscilloscope.
  4. Amati bentuk gelombang input dan output, serta gambarkan bentuk gelombang input dan output tersebut pada diagram CRO table 2.
Tabel 2.


 
CH1
Volt/Div       = 2V
Time / Div   = 0,2 mS

CH2
Volt/Div       = 1V
Time / Div   = 0,2 mS


Besarnya tegangan input Vi = 5Vpp
            Besarnya tengan output Vo   = 5Vpp
            Penguatan tegangan Av =  Vo/Vi = 5/5 = 1
            Beda fas antara  Vi dan   Vo = 0o


  1. Kesimpulan :
Pada rangkaian penguat non-inverting (closed loop), jika sinyal input berupa tegangan DC, maka output dari op amp akan menghasilkan polaritasnya sesuai dengan inputan nya. Jika inputan nya negatif maka outputnya juga negatif dan sebaliknya. Jika sinyal input berupa tegangan AC maka input dan output akan se-phasa.

  1. Analisa :

Pada saat amplitude input diberikan 2 Vpp, sinyal output belum terpotong karena Vsat adalah:
Vsat    = supply +15 dan -15, dan +Vcc (-2v), -Vcc (+2v)
            = 30 – 4
= ±26

 
CH1
Volt/Div       =1V
Time / Div   = 0.5 mS

CH2
Volt/Div       = 5V
Time / Div   = 0.5 mS

Gambar diatas merupakan hasil yang didapat ketika tegangan input dinaikkan menjadi 3 Vpp. Pada gambar ini saturasi terlihat dibatas atas dan batas bawah output dan disimpulkan bahwa kondisi saturasi terjadi pada tegangan input 3Vpp. Dengan perhitungan :
Vout           = - (10k / 1k +1) 3
                    = - (11) 3
                   = -33 Vpp
 












No comments:

Post a Comment